Lalu bagaimana cara mudah dan cepat untuk digital detoks? Sayangnya nggak ada yang mudah apalagi cepat. Manusia, termasuk kamu sudah akrab dengan media sosial selama satu dekade ini.
Kondisi ini dipererat dengan datangnya pandemi. Ketika semua orang hanya boleh bertemu secara digital saja. Jadi, kalau kamu berharap ada cara mudah dan cepat untuk digital detoks, jawabannya nggak ada.
Layaknya kecanduan, proses digital detoks juga akan mendatangkan rasa sakau. Tapi, kalau mau berusaha, digital detoks, bukan hal yang mustahil.
Berikut ada sepuluh cara untuk membantumu melakukan digital detoks:
Matikan Notifikasi Ponsel
Selalu update dengan berita terbaru memang menyenangkan. Tapi kalau notifikasinya bunyi setiap saat, lama-lama pusing juga nggak sih? Baru mau konsentrasi, sudah ambyar karena dengar notifikasi.
Jangankan mau digital detoks, mau fokus pun susah. Jadi, kalau kamu mau latihan digital detoks, mulailah dari latihan paling mudah, mematikan notifikasi.
Abaikan Ponsel Saat Kamu sedang Bertemu Manusia secara Langsung
Konteks mengabaikan di sini nggak Cuma sekedar meletakkan ponsel ya. Namun benar-benar fokus saja dengan manusia yang sedang kamu temui.
Usahakan, ponsel berada di kantong, tas, atau kalaupun ada di atas meja, pastikan tertutup. Sebab, yang mengganggu fokusmu nggak Cuma suara notifikasi, namun juga layar yang menyala.
Buat Jadwal Harian yang Jelas
Percaya nggak kalau ini beneran ampuh buat kamu latihan digital detoks. Jadwal yang jelas akan membuatmu bisa melihat peta kegiatanmu. Jadi kamu akan tahu kapan waktunya pegang smartphone, kapan membuka layar laptop, hingga kapan menonton televisi.
Dari sini kamu akan tahu berapa lama terhubung dengan dunia digital. Jadi kelihatan nih, dalam satu hari berapa jam bersentuhan dengan layar kaca.
Jadwal yang jelas akan membantumu untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Misalnya pagi jalan-jalan, siang baru buka laptop untuk bekerja, dan seterusnya. Jadi, nggak ada tuh ceritanya baru melek udah update berita di media sosial.
Buat Ruang Khusus untuk Perangkat Digital
Ini agak susah dilakukan tapi nggak mustahil. Sebenarnya smartphone atau perangkat digital lain diciptakan untuk memudahkan hidup manusia. Nggak pernah ada tujuannya untuk membuat manusia depresi, tertekan atau cemas.
Tapi masalahnya semakin ke sini manusia semakin mudah terdistraksi. Niatnya bawa ponsel ke kasur untuk alarm. Akhirnya berujung scroll media sosial sampai begadang.
Jadi, untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini, biasakan untuk membuat ruang khusus bagi perangkat digital. Nggak harus dalam bentuk ruangan. Bisa berupa boks atau meja.
Misalnya, mulai jam 21.00 semua perangkat digital harus ada di atas meja. Nggak boleh digunakan. Dari sini nanti akan terbiasa untuk nggak mengakses internet atau sekedar nonton film jelang tidur.
Ayo Membaca Buku Lagi
Kamu merasa nggak, semakin ke sini, manusia semakin turun tingkat fokusnya? Ternyata memang salah satu efek dari penggunaan perangkat digital, terlebih untuk mengakses media sosial adalah menurunnya tingkat fokus.
Jadi sulit mengerjakan soal matematika. Nggak bisa lagi membaca buku dalam durasi yang lama. Bahkan nggak bisa fokus kalau harus ngobrol dengan manusia.
So¸untuk mengembalikan daya fokus ini, salah satu yang dianjurkan adalah dengan kembali ke kebiasaan lama. Biasanya kan kamu menghabiskan waktu luang dengan bermain ponsel nih.
Nah, coba ganti dengan membaca buku. Manfaatnya selain melatih kembali fokus, juga sekaligus digital detoks.
Fokus dengan Kegiatan
Kamu pernah curi-curi waktu untuk buka media sosial nggak? Lagi sibuk bekerja, tiba-tiba reflek aja gitu ambil smartphone. Semacam nggak sadar, tiba-tiba sudah unggah foto lengkap dengan caption.
Belum lagi kalau nggak sengaja lihat postingan yang bikin trigger. Rasanya gatel aja ingin meninggalkan jejak di kolom komentar. Padahal awalnya sedang sibuk kerja.
Ini sebenarnya salah satu efek buruk dari kelamaan bergelut dengan perangkat digital sih. Mau nggak mau harus latihan lagi untuk bisa fokus ke kegiatan.
Saat sedang bekerja ya fokus dengan kerja. Kalau lagi ngobrol dengan orang ya fokus aja berinteraksi. Nggak gampang memang. Tapi harus diusahakan.
Puasa Media Sosial
Ini jelas banget ya, namanya media sosial pasti hanya bisa diakses menggunakan perangkat digital. Jadi, kalau mau mulai digital detoks ya mau nggak mau harus bisa puasa media sosial.
Terlebih data menunjukkan kalau sebagian besar pengguna perangkat digital adalah pengguna aktif media sosial. Jadi, bisa dipastikan, digital detoks erat hubungannya dengan puasa media sosial.
Lalu bagaimana cara puasa media sosial? Ada banyak artikel yang sudah membahas cara ampuh puasa media sosial. Mungkin kamu bisa mulai dari membaca saran-saran yang diberikan di artikel tersebut.
Prinsip 30-30-30
Pada dasarnya manusia memang lebih mudah untuk disiplin kalau ada aturan yang jelas. Ada pembagian waktu yang konkrit. Termasuk ketika mau disiplin digital detoks.
Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan membuat pola. Misalnya pola 30-30-30. Setelah kamu menatap layar 30 menit, jalan 30 langkah, lalu lihat pemandangan di depan mata selama tiga puluh detik.
Tapi jangan lupa berkedip, ya!
Akhir Pekan Tanpa Perangkat Digital
Emang bisa? Bisa dong. Praktik ini sudah banyak dilakukan, khususnya bagi para pekerja. Weekend jadi waktu khusus untuk bertemu manusia nyata.
Kalau kamu merasa ini berat, coba dimulai dengan mengunggah pemberitahuan nggak mau diganggu selama weekend. Seenggaknya orang disekitarmu nggak akan kirim pesan yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau kuliah ketika kamu bersantai.
Ubah Pengaturan Ponsel Jadi Hitam Putih
Sadar nggak sih, khususnya generasi boomer dan generasi milenial ya, saat dulu menggunakan ponsel monoponik, kayaknya nggak segandrung ini dengan layar hp. Meskipun di hp ada permainan (tentu nggak secanggih sekarang), nggak ada orang yang berlama-lama dengan screen.
Ponsel waktu itu benar-benar berjalan sesuai fungsi. Yaitu untuk komunikasi saja. Ketika teknologi sedikit maju, di mana ponsel jadi poliponik, ya manusia tetap nggak kecanduan bermain ponsel.
Ponsel menjadi candu ketika berubah menjadi smartphone. Di mana warnanya menjadi vibrant. Beragam warna muncul di layar sentuh. Jadilah manusia senang berlama-lama dengan smartphone.
So, untuk mengurangi kecanduan dengan dunia digital khususnya yang bersumber dari smartphone, kamu bisa mengubah pengaturan warna di ponselmu menjadi hitam putih.
Awal-awal mungkin aneh. Tapi lama-lama akan terbiasa.