Disadari atau tidak, secara perlahan manusia mulai bergantung dengan dunia digital. Nggak hanya hiburan seperti media sosial saja, namun sampai ke pekerjaan.
Pengguna media sosial semakin tahun semakin bertambah. Begitu juga pengguna perangkat digital. Pada pembelajaran di sekolah atau kampus, hampir di setiap kegiatannya menggunakan perangkat digital. Entah itu laptop atau minimal smartphone.
Begitu juga dengan dunia kerja. Kamu pasti sudah sering dengar istilah kerja remote kan. Sebuah pekerjaan dengan sistem kerja dari mana saja. Tentunya butuh perangkat digital untuk menunjangnya.
Data Pengguna Perangkat Digital Dunia
Data dari tahun 2021 menunjukkan, jumlah manusia di dunia sebanyak 7,8 miliar. Dari jumlah ini, 5,22 milyarnya menggunakan ponsel. Lalu dari jumlah ini, lebih dari 4,6 milyar mengakses internet. Angka ini kemudian sedikit menurun untuk pengguna media sosial, yaitu 4,22 milyar.
Terbayang nggak, empat milyar lebih orang mengakses media sosial setiap hari. Di mana rata-rata setiap orang mengakses selama 2,5 jam. Angka ini mungkin terlihat kecil kalau dilihat dalam satu hari. Kalau dalam satu bulan atau satu tahun ya tinggal dikalikan saja.
Bagaimana kalau angka ini ditarik ke Indonesia? Pada tahun 2017, angka pengguna internet di Indonesia menyentuh 51 % dari jumlah penduduk atau sebanyak 132,7 juta jiwa.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut kalau penggunaan internet di Indonesia berada di urutan ke-4 dunia. Artinya internet sudah seperti bahan pokok untuk hidup bagi sebagian orang.
Apakah angka ini sudah sesuai prediksi? Yap! Sayangnya angka ini sesuai dengan prediksi. Sejak awal muncul, dunia digital memang sengaja dibuat menjadi candu.
Kamu tahu Steve Job? Penemu Apple ini bahkan sampai nggak menyarankan Ipad digunakan oleh anak-anak. Sebab perangkat ini bisa membuat anak-anak jadi candu.