Ikigai dan Karir

Mengawali dengan hal yang kecil bisa berarti berproses secara pelan-pelan, selangkah demi selangkah. Fokus aja ke apa yang bisa kamu lakukan sekarang, nggak perlu memikirkan hasil luar biasa yang (mungkin) akan kamu dapatkan di masa depan. 

Selesaikan semua kewajiban satu per satu dengan kemampuan terbaik, insyaallah kesuksesan bakal datang sendiri di waktu yang tepat. Anggaplah dirimu sebagai orang yang paling pas untuk pekerjaanmu sekarang.

Bebaskan dirimu dari rasa takut, rasa bersalah, ekspektasi orang lain, ego, tanggung jawab, dan hal-hal lain yang nggak bermanfaat sama sekali buat hidupmu. Sebagai gantinya, gunakan energimu untuk mendengarkan dan memahami orang lain tanpa menghakimi. 

Ketika berhasil membebaskan diri dari hal-hal yang membatasimu, kamu jadi lebih mudah menerima kelebihan dan kekuranganmu. Akhirnya, yang kamu tunjukkan ke orang lain itu “the real you”, bukan manusia bertopeng.

Kalau udah bicara karir, kadang orang-orang dibutakan dengan ambisi dan egoismenya sendiri. Buat golongan kayak gini, lingkungan kerja sama dengan sirkuit balap. Yang ada di pikirannya cuma harus jadi pemenang. 

Padahal hidup yang selaras dan berkesinambungan justru lebih masuk akal. Dengan perspektif begini, lingkungan kerja jadi tempat untuk bekerja sama, berkolaborasi, membangun komunitas, saling mendukung antar rekan kerja, dan bergembira bersama.

Kebahagiaan hakiki datang dari dalam diri dan nggak boleh tergantung pada faktor eksternal yang ada di luar dirimu. Maka, dengarkan suara hatimu dan temukan alasan yang kuat untuk merasa bahagia. 

Kamu bisa memulai dengan merasakan kegembiraan dari hal-hal kecil dan mengapresiasi apa yang kamu miliki dan yang kamu terima. Contohnya kayak aroma kopi favorit di pagi hari, angin sepoi-sepoi yang masuk lewat jendela, sarapan yang enak, masih banyak lagi deh! Hal-hal kecil kayak gini kalau disyukuri bisa bikin kamu bahagia kok!

Ada di tempat dan waktu sekarang artinya memfokuskan semua perhatianmu ke hal-hal yang sedang kamu kerjakan, bukan penyesalan di masa lalu atau kekhawatiran di masa depan. Dengan begini kamu bisa merasakan kebahagiaan yang nyata dan utuh. 

Mirip kayak anak kecil yang nggak punya gambaran soal masa lalu atau masa depan. Mereka cuma fokus jadi diri sendiri dan menikmati apa yang sedang terjadi dalam hidupnya. Ketika kamu bisa jadi kayak anak kecil di era yang serba cepat dan canggih, kamu akan memiliki kemampuan untuk membawa kebahagiaan dalam hidupmu sendiri dan orang-orang di sekitarmu. 

Jadi inti dari pilar yang kelima ini adalah tentang mengendalikan dan emosi biar kamu nggak buang-buang energi untuk hal yang udah lewat atau belum terjadi.